(Cerita) Salmon dan Lele
"Assalamu'alaikum, jagoan!" Suara tersebut memecah keheningan Asina yang sedang melamun di dalam kelas. Dia yang mendengar itu dengan segera melihat ke arah suara itu berasal, ternyata itu dari Luis. Melihat hal itu Asina dengan cepat menjawab salamnya, "Waalaikumussa-", Asina berhenti,
"KAMU KAN NON-MUSLIM!"
Luis menunjukan ekspresi bingung, "LAH, AKU ISLAM!"
Asina bingung, Luis tambah bingung, "Asu, kamu selama ini nggak tau aku muslim?"
Asina menggelengkan kepalanya, "Soalnya nama kamu Luis, sih. Ah, nggak tahu, nggak penting."
Setelah obrolan tidak penting itu dengan segera Luis meletakan tasnya. Sambil menarik buku yang ada di dalam tas ranselnya, Luis bertanya, "Tugas dari Bu Ika udah selesai, su?" Asina bingung, "Hah? Tugas apa?" Luis terdiam menatap Asina yang masih kebingungan, "Serius, su? Baru tadi malam kamu nanyain tugas ini.."
Bagaikan sambaran petir yang tiba-tiba menyentuh Bumi, Asina baru sadar kalau dia belum menyelesaikan tugas Fisika yang dimaksud Luis. "OH IYA, AKU LUPA!" Ya, teman-teman, hal tersebut menjelaskan ya mengapa Asina bisa lupa kalau Luis seorang muslim.
Asu- eh Luis hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan itu dari Asina, "Yaudah, ini kerjain, aku udah." Asina tersenyum, "Oke! Makasih ya!" Luis yang melihat raut bahagia dari Asina itu sampai tertegun dibuatnya, apakah ini cinta?
Pandangan lima detik itu dengan segera kabur diiringi teman-teman lain yang mulai berdatangan. Singkat cerita, bel masuk pun berbunyi.
Pelajaran pertama, Biologi. Pak Asrul hari ini akan menjelaskan mengenai Taksonomi.
. . . .
Bel berbunyi, waktu istirahat pun datang.
Asu- eh, Asina. Maaf ya gais, gara-gara Luis suka menyebutkan nama Asina dengan asu saya sebagai penulis jadi suka terbawa. Itu dikarenakan, Luis merasa tidak cocok saja jika nama Asina ia panggil Asi, soalnya.. kan.. ya, begitu. Kembali lagi.., Asina yang sudah selesai menyalin tugas Fisika milik Luis dengan segera mengembalikan buku tersebut kepadanya. Asina berkata, "Terima kasih ya, uis!" Senyum yang Luis lihat pagi hari tadi kembali Asina tunjukkan sambil menyilangkan kedua tangannya. Luis mengangguk, "Iya, su, nggak apa-apa."
"Luis mau aku traktir, nggak?" Luis yang mendengar ucapan dari Asina itu sedikit terkejut, "Soalnya Luis udah suka bantu aku, mau ya aku traktir?" Sambung Asina, memohon,
"Tapi aku mau makan banyak, lho!"
Asina mengerenyitkan dahinya, "Jangan begitu, dong. Duit jajan aku hari ini sedikit."
Luis tertawa, HAHAHA, lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak perlu, su." Lalu berjalan meninggalkan Asina seorang diri di kelas.
Sebelum hilang dari pandangan, Luis menghentikan langkahnya, memutar badannya, "Su!"
"Iya?" tanya Asina,
"Aku suka ngeliat senyum kamu hari ini."
Setelah mengucapkan itu Luis kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin, sembari bergumam, "Dasar cewek yang sebelas-dua belas kayak Lele."
Asina tersenyum, "Ikan Salmon itu kenapa, sih?"
Komentar
Posting Komentar